Wednesday, July 24, 2013

Goddess of Fire, Jungyi Recap Episode 6



 Episode 6 ini masih dipenuhi dengan adegan lucu dan humoris dan siapa yang mengira kalau Jung memilih menyamar sebagai pria dan masih menyembunyikan jati dirinya dari Gwanghae dan Taedo. Dipenuhi kesalahpahaman, konflik dan humor yang sarkastis ironis.
EPISODE 6
          Jung bertemu dengan Gwanghae asli dan ia tidak mau dituduh pencuri karena kemarin ia sudah berniat mengembalikannya. Kedua orang itu kemudian beradu mulut. Gwanghae dan Jung sama-sama keras kepala tapi tidak ada yang membuka jati dirinya. Akhirnya Jung mengaku kalau sabuk giok itu sudah dicuri. Pencurinya tentu saja adalah Taedo. Jung dan Gwanghae akhirnya pergi ke pasar untuk melacak pencuri itu. Di tengah perjalanan Jung berpura-pura sepatunya rusak dan minta dibelikan sepatu ke Gwanghae. Ia minta sepatu termahal ke pedagangnya dan tebak berapa harganya? Dan nyang (5 keping)!! Hahha. *FYI Bagi penggemar Painter of The Wind dan nyang adalah sebutan pasangan Yun Bok-Jeong Hyang (Dan Nyang Couple), drama yang dibintangi Moon Geun Young dan Moon Chae Won. Penulis drama ini pasti memasukkan meta komedi disini dan mungkin penggemar POTW *
          Gwanghae dengan berat hati membayar harga sepatu. Jung lalu pergi ke sebuah warung dengan alasan dia harus makan dulu sebelum bisa berpikir. Di warung itu ia mencari cara untuk mengalihkan perhatian Gwanghae. Tiba-tiba ia berpura-pura sakit perut dan berteriak “Aigoo, aigoo” (POTW re-enact) sambil berlari menyambar salah satu sepatu Gwanghae. Jung melemparnya ke arah pengawal. Gwanghae kebingungan dan Jung kabur. Namun, baru beberapa langkah, Gwanghae menangkapnya. Sekarang Gwanghae menalikan tangannya dan tangan Jung supaya ia tidak bisa kabur. Sementara itu sabuk Gwanghae sampai ke tangan pedagang. Pedagang Chun ingin menemui penyuplai kobalt ke Bunwon tetapi Hwaryung menawarkan diri. Taedo kemudian menemani Hwaryung. Hwaryung bertemu penyuplai kobalt (bahan dasar warna biru pada keramik) yang lebih mirip preman. Setelah direndahkan beberapa kali, Hwaryung akhirnya menebar ancaman. Namun begitu sampai di luar ia jatuh lemas dan ditolong Taedo.
            Jung dan Gwanghae pergi menemui bandit. Jung bercerita pada bandit bahwa seorang pencuri telah mencuri sabuk dan mendeskripsikan orangnya seperti Gwanghae. Otomatis para bandit berpikir pencurinya adalah Gwanghae. Mereka berdua diikuti para bandit dan segera berlari. Para bandit menyerang Gwanghae sedangkan Jung pergi bersembunyi dan hanya melempari mereka dengan batu yang beberapa kali hampir mengenai Gwanghae. Hee. Setelah bandit pergi, barulah Jung bertanya apa yang akan terjadi kalau sabuknya tidak ada. Gwanghae berkata efeknya ia akan mendapat masalah besar. Setelah itu Jung meminta tangan mereka berdua diikat lagi agar tidak bisa kabur, tapi Gwanghae menolak. Jung kemudian datang ke tabib dan meminta obat untuk segala penyakit gurunya. Begitu ia keluar, Gwanghae sudah menghilang.
           Di pasar ada pengumuman bahwa Bunwon membutuhkan pemuda sehat yang bersedia bekerja sebagai pembuat keramik. Jung melihat pengumuman itu, lalu teringat dengan janjinya, ia lalu mengambil pengumuman itu dan menyimpannya. Gwanghae menemui Pedagang Chun tapi sabuk itu sudah tidak ada. Pedagang Chun menolak memberitahu siapa yang menyuruhnya. Kemungkinan sih perdana menteri (PM). Akhirnya Gwanghae pun pergi.
          
          Di istana, Gwanghae diganggu Imhae yang memintanya supaya membayar tagihan minumnya. Tapi Gwanghae pergi begitu saja meninggalkan Imhae yang kecewa. Saat Raja memimpin rapat, PM mengungkapkan bahwa sabuk giok Gwanghae ditemukan di tempat yang tidak semestinya. Raja marah dan menghukum Gwanghae. Hukumannya adalah menurunkan posisinya dari Kepala Saongwon (departemen di bidang seni yang membawahi Bunwon) menjadi Asisten Kepala. Sedangkan Pangeran Sinsong menjadi Kepala, dengan kata lain Gwanghae menjadi asisten adik tirinya. Ratu Inbin senang dengan pengangkatan anaknya sedangkan anaknya merasa segan menjadi atasan Gwanghae.
           Beberapa saat kemudian Gwanghae diganggu Imhae dan kemudian harus bertemu ibu tirinya, Ratu Inbin. Ratu berkata wajar jika Gwanghae senang mengunjungi rumah gisaeng dan meminta anaknya dijaga dengan baik. Gwanghae hanya bisa terdiam dengan ekspresi yang menunjukkan bahwa itu semua bukan salahnya. Disisi lain, Jung sudah kembali ke rumah gurunya dengan membawa obat-obatan. Gwanghae mengajari Sinsong tata cara di Bunwon. Sinsong awalnya enggan apalagi saat ia diperkenalkan sebagai Kepala Bunwon yang baru menggantikan Gwanghae. Kangchon senang karena ia bisa memperkuat posisinya dan Yukdo di Bunwon. Sedangkan ayah Hwaryung berencana mendekati Yukdo. Saat Yukdo memeriksa keramik yang baru saja dilukis, ayah Hwaryung datang. Yukdo menunjukkan ia tidak senang dengan hasil lukisan dari Dohwaseo (Biro Pelukis Kerajaan) karena pelukisnya asal-asalan melukis diatas keramik. Yukdo ingin tahu dimana ia bisa mendapat pewarna biru yang lebih baik disbanding yang biasa dikirim dari Dohwaseo. Ayah Hwaryung dengan senang hati membantu.
           Sementara itu, Kangchon datang berkunjung ke Pedagang Chun. Ia kecewa dengan keramik dari pedagang itu akhir-akhir ini. Ia pun ingin membatalkan kontrak. Kangchon minum-minum dengan PM. Ternyata ia hanya ingin menakut-nakuti Pedagang Chun. Di lain pihak, pedagang Chun tidak kehabisan akal. Ia segera menyuruh Hwaryung menemui Yukdo secara langsung karena menurutnya anak Kangchon adalah titik lemahnya. Jung berkemas menuju istana dengan menyamar sebagai pria. Ia sudah menyiapkan obat untuk gurunya dan memasukkannya ke semua botol anggur gurunya. Jadi tidak ada alasan bagi gurunya untuk tidak meminum obat. Jung juga membawa sepatu Taedo lengkap dengan talinya yang sekarang berwarna hitam (pas dikasih Taedo warnanya biru gelap).
       Di malam yang sama Taedo menangkap bandit-bandit yang menyelundupkan keramik. Ia mengikat mereka ke tiang kayu dan merobek bagian lengan atas baju mereka. Tidak ada yang punya bekas luka. Taedo hanya mendesah karena belum menemukan pembunuh Euldam. Esoknya Jung bersiap berangkat dan gurunya memberinya nama baru, Tae Pyung. Mereka berdua berpisah dengan berkaca-kaca. Jung alias Tae Pyung pergi ke makam ayahnya dengan berlinang air mata. Ia berjanji akan menjadi pembuat keramik terbaik. Ia berhenti dan makan di sebuah warung lalu bertanya arah ke Bunwon. Namun, ternyata Jung dihadang oleh para bandit. Taedo datang dan melihat para bandit itu. Bandit-bandit itu kecewa karena isi tas Jung hanya sepasang sandal. Mereka melempar sandal itu dan ditangkap Taedo. Mereka pun segera menghilang karena takut terhadap Taedo. Taedo terkejut karena itu adalah sandalnya dulu. Ia pun pergi mencari Jung.
        Di tempat lain, Yukdo menemui Hwaryung. Ia terperangah oleh kecantikan Hwaryung. Hwaryung menawarkan hwae hwae cheong, pewarna biru yang diimpor (barang impor selalu lebih bagus sepertinya). Hwaryung terus mempesona Yukdo dan setelah berhasil ia kembali ke rumah Pedagang Chun. Di Bunwon Yukdo tidak bisa berpikir jernih karena teringat Hwaryung. Sedangkan Taedo mencari Jung di sekitar perkemahan. Disisi lain, Jung duduk diluar karena tidak punya tempat menginap. Ia teringat bahwa di bungkusan itu ada sandal Taedo yang selalu ia jaga dengan baik. Taedo mendekatinya perlahan dan memandanginya. Jung balik menatapnya. Mereka berdua seakan bertanya siapa gerangan orang di hadapan mereka ini.
KESIMPULAN
                Akhirnya Taedo bertemu dengan Jung lagi. Walaupun nantinya kemungkinan Taedo masih akan menganggap Jung sebagai pria. Di episode kali ini saya kembali teringat oleh drama sageuk Moon Geun Young terakhir, yakni Painter of The Wind. Penulis drama Goddess of Fire ini mungkin saja penggemar drama itu sehingga memasukkan unsur yang mirip atau yang bersinggungan dengan drama POTW. Pertama, penyamaran Jung sebagai lelaki yang mirip dengan plot POTW dimana karakter MGY menyamar sebagai lelaki agar bisa menjadi pelukis istana. Walaupun penyamaran MGY di POTW sebagai lelaki jauh lebih meyakinkan dibandingkan di GOF. Mungkin karena karakternya di POTW hidup sebagai lelaki selama bertahun-tahun, sedangkan di GOF Jung baru memutuskan menyamar sebelum ia menjadi pengrajin keramik. Kedua, referensi dan nyang (5 coins) yang mungkin menyinggung Dan Nyang Couple di POTW. Ketiga, referensi Dohwaseo ketika Yukdo memeriksa keramik dan kebutuhan Yukdo akan pewarna biru. Keempat, adegan Jung yang sakit perut dan ekspresi yang hampir sama dengan karakter Yun Bok di POTW yang mengaduh kesakitan ketika kumis palsunya dicabut. Bahkan, karakter Jung dan Yun Bok hampir mirip, dimana mereka adalah jenius di bidangnya yang ayahnya dibunuh karena banyak orang yang tidak suka dengannya dan mereka harus menyamar sebagai pria agar dapat diterima bekerja di istana. Mereka juga humoris, ceria, sedikit nakal, namun memiliki semangat dan tekad yang kuat. Saya tidak keberatan dengan referensi POTW entah disengaja atau tidak, tapi itu menunjukkan kurangnya kreativitas penulis dalam menyusun cerita yang baru. Oleh karena itu, saya tunggu kejutan dari penulis untuk mengembangkan cerita GOF menjadi cerita yang baru, bukan sekedar drama yang hampir sama, hanya berbeda nama karakter dan latar belakang.

No comments:

Post a Comment